3 Hari Berlangsung Level ISPA Di Kota Dumai Berbahaya

oleh -
Kualitas Udara Berbahaya, PWI Bagikan Masker ke Masyarakat

Infowarta.com, DUMAI – Akibat kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla), yang terjadi di berbagai daerah yang ada di Riau, termasuk di Kota Dumai, Kabut Asap di Kota Dumai masih bertahan, bahkan kualitas udara semakin menurun hingga berada di Level Berba‎haya.

Kepala pelaksana (Kelaksa), Badan Penanggulangan be‎ncana Daerah (BPBD), Kota Dumai, H. Afrilagan, mengungkapkan, berdasarkan data dari DLHK provinsi Riau, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kota Dumai berada di Level Berbahaya, pada Senin (16/9/2019).

“Bahakan Tiga hari berturut turut‎ mulai dari tanggal 13 sampai saat ini 16 September 2019, kualitas udara atau ISPU kota Dumai berada di level Berbahaya,” katanya, Senin

Diakuinya, berdasarkan hal tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, untuk mengambil kebijakan, seperti meliburkan anak sekolah, menyiagakan Puskesmas dan lain sebagainya.

‎Afrilagan menerangkan, ada 6 puskesmas yang sudah siaga 24 Jam yakni, Puskesmas Sungai sembilan, Dumai kota, Bumi Ayu, Purnama, Medang Kampai dan Puskesmas Bukit Kapur.

“Bagi masyarakat yang membutuhkan ambulance kita sudah menyiapkan call center kedaruratan medis dengan nomor 081374743131, dan kalau ada titik api bisa segera laporkan ke Nomor 08117504113,” terangnya.

Saat ditanya jumlah titik api, Afrilagan mengaku, saat ini terpantau 3 titik api, yakni di jalan Rimbun Jaya, kelurahan lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan dengan luasan yang terbakar sekitar 7,5 Hektare.

“Tim gabungan Satgas Darat Karhutla sudah turun kelapangan ‎ sekitar 80 personil, yang kita berharap bisa segera padam dan diatasi,” imbuhnya.

Sementara, akibat kabut asap yang berada di Level Berbahaya, ternyata juga berimbas terhadap dunia pendidikan, baik Tingkatan SD, SMP, maupun SMA.

Seperti yang terlihat di Sekolah Dasar (SD) Binaan khusus (Binsus), Kota Dumai, tidak ada aktifitas belajar mengajar yang terlihat di sekolah tersebut.

Abdullah Kepala Seko‎lah SD Binsus mengaku, pihaknya sudah meliburkan muridnya sejak, Selasa ( 10/9/2019), hingga saat ini Senin (16/9/2019), dan pihaknya juga akan kembali meliburkan, jika kondisi udara masih seperti ini.

Diakuinya, untuk proses belajar mengajar di sekolah memang tidak ada, namun agar tidak ketinggalan pelajaran, tugas-tugas rumah sudah pihaknya berkian kepada murid maupun orang tua, melalui WA, sehingga proses belajar di rumah tetap berlangsung.

Sejauh ini, tambahnya, murid dari SD Binsus belum ada yang terkena ISPA, dan pihaknya berharap, hal itu tidak terjadi kepada murid SD Binsus.

Sementara, Syofian, kepala ‎ SD 04 Bundam, mengaku, akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai, guru di sekolahnya terpaksa tidak bisa hadir dikarenakan terkena ISPA, yakni atas nama Susi dan Satdhiah.

‎”Guru kita juga kena dampak dari kab‎ut asap, dan terpaksa tidak bisa datang ke sekolah, ya kita berharap kabut asap bisa secepatnya hilang lah, agar proses belajar mengajar bisa berlangsung lagi,” pungkasnya.

(Tribunnews)