Infowarta.com, DUMAI – Asmar tak menyangka anak lelakinya Wan Rusli (32) mengakhiri nyawa dengan cara gantung diri. Wanita paruh itu pertama kali menemukan sang anak dalam kondisi tidak bernyawa dengan lidah terjulur, Ahad (15/9/2019) pagi di ruang dapur rumahnya di Jalan Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur.
Sang anak ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Saat ditemukan Wan Rusli alias Otong tergantung dengan tali nilon melilit dilehernya di dapur rumah dengan lidah terjulur dan sudah tidak bernyawa.
Kejadian itu, sontak membuat warga sekitar heboh, puluhan warga langsung ke TKP untuk memastikan kejadian sebenarnya. Berdasarkan informasi yang dirangkum, Rusli selama ini mengalami gangguan yakni tuna wicara dan mengamalami gangguan jiwa. ” Kami menerima laporan ada warga yang temukan tidak bernyawa dengan kondisi tergantung, ada seutas tali mengikat dilehernya. Diduga pria itu bunuh diri,” ujar Kapolres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan dikonfirmasi melalui Kapolsek Bukit Kapur AKP Tumara, Ahad (15/9) kemarin.
Ia mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh ibunya Wan Asmar ketika hendak ke arah dapur melihat sang anak dalam posisi tertekuk di tengah ruangan dapur dan leher terikat tali jemuran warna putih yang diikatkan pada bagian kerangka atap dapur. “Sang ibu memeluk korban sambil berteriak minta tolong pada masyarakat. Kejadian itu sempat membuat heboh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia mengatakan mendapat informasi, tim Opsnal Polsek Bukit Kapur bersama beserta tim identifikasi Polres Dumai langsung melakukan olah TKP dilokasi kejadian. “Dari hasil olah TKP ditemukan korban dalam keadaan meninggal dengan leher terikat tali jemuran, dengan lidah keluar dari korban dan tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuhnya,” tuturnya.
Wan Asmar mengatakan anaknya memang b mengalami penyakit tuna wicara atau bisu dan mengalami sedikit gangguan jiwa dari umur 2 tahun. “Kami hanya hanya tinggal berdua dirumah,” sebut Asmar sambil meneteskan air mata.
Kendati mengalami tuna wicara, selama ini Asmar mengatakan sang anaklah yang menemaninya. “Kami hanya berdua,” sebutnya lagi.
AKP Tumara mengatakan korban dibawa ke RSUD Kota Dumai untuk dilakukan pemeriksaan luar. “Dari hasil pemeriksaan. Diketahui kemaluan korban mengeluarkan sperma, anus korban mengeluarkan kotoran, pada tubuh korban tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan,” ujarnya m
Selain itu, korban sudah dilakukan di kebumikan, keluarga korban telah ikhlas atas kejadian ini dan tidak bersedia untuk dilakukan otopsi. “Keluarga langsung mau membawa korban untuk dilaksanakan Fardu khifayah nya,” tutupnya.(ifw)
