Apical Perluas Produk Konsumer Dari Kepala Sawit

oleh -
Fto : Bisnis.com

INFOWARTA.COM – Pengembangan produk akhir dari kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) hilir sudah menjadi rencana induk dalam kegiatan bisnis dan investasi yang dilakukan oleh Apical Grup yang juga anak perusahaan RGE, untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi bagi kepentingan perusahaan dan kepentingan Indonesia.

Untuk itulah, Apical Group terus berkomitmen dalam pengembangan industri kelapa sawit dengan memperluas jenis produk konsumer yang diolah di pabrik-pabrik pengolahan CPO yang dioperasikan disejumlah daerah di Indonesia.

RGE Indonesia Palm Business and Sustainability Director Bernard A. Riedo mengatakan, pihaknya sudah banyak mengembangkan produk-produk yang diperoleh dari sawit seperti mentega, margarin, BOS atau Butter Oil Subtitute, dan minyak goreng yang telah di pasarkan di tanah air.

“Kami memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit di sejumlah tempat seperti di Jambi, Padang, Dumai, Kalimantan dan Marunda. Kami mengembangkan pabrik CPO yang berkelanjutan & paling efisien sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi,” katanya dalam acara webinar RGE Journalist Workshop secara hybrid, Kamis (14/10) yang diikuti oleh sejumlah Pemimpin Redaksi dan sejumlah perwakilan anak perusahaan RGE

Sedikitnya ada 25 jenis produk yang diproduksi oleh perusahaan milik konglomerat Sukamto Tanoto ini yang merupakan produk turunan dari mentega, margarin, BOS atau Butter Oil Subtitute, dan minyak goreng.

“Bahkan kami sudah memproduksi biodiesel di pabrik kami di Dumai, Padang dan Kutai. Sistem operasi pabrik kami sudah memenuhi standar ramah lingkungan sehingga bisa menjalankan bisnis berkelanjutan.”katanya.

Menurutnya, pihaknya akan terus menambahkan jenis produk akhir dari pengembangan kelapa sawit tersebut sehingga akan lebih besar nilai tambah ekonomi yang dihasilkan.

Tingkatkan nilai tambah, Apical terus perluas produk konsumer dari kelapa sawit
pengembangan produk akhir dari kelapa sawit itu sudah menjadi rencana induk dalam kegiatan bisnis dan investasi yang dilakukan oleh Apical Grup.

Apical memiliki 11 fasilitas pengolahan di seluruh dunia: 6 kilang, 3 pabrik biodiesel, pabrik penghancur inti dan pabrik kimia oleo; dengan kapasitas keseluruhan lebih dari 10 juta metrik ton (MT) per tahun.

Apical memiliki kapasitas pengolahan kelapa sawit terpasang sebesar 10 juta meteri ton per tahun dengan produk utamanya adalah CPO. Perusahaan ini menjadi pengekspor CPO ke 30 negara di dunia, seperti India, China, negara di Timur Tengah, Eropa dan Afrika. Perusahaan ini memasok bahan baku bagi perusahaan consumer good terkenal di dunia, seperti Unilever, P&G, Nestle, Kao hingga perusahaan nasional seperti Mayora.

Seperti yang dilansir bisnis.com, Apical Group pada tahun ini mendapatkan pembiayaan berkelanjutan atau sustainability linked loan senilai US$750 juta dari sindikasi lembaga pembiayaan yang melibatkan Bank First Abu Dhabi. Hal ini merupakan yang pertama kali bagi Apical Group, dan sangat jarang terjadi di industri minyak kelapa sawit, di mana pembiayaan tersebut terikat oleh target dan kinerja keberlanjutan.

Menurut Bernard, tantangan dalam bisnis sawit saat ini adalah harus bisa menjawab isu tentang keberlanjutan, tidak saja untuk memenuhi tuntutan pasar global, tapi juga menjalankan komitmen perusahaan.

“Untuk itu, Kami memegang prinsip 5C, yakni Climate, Country, Community, Customer, dan Company,” ujarnya.(dp/rls)