Banjir Genangi Empat Kelurahan, Wako dan Kapolres Dumai Turun ke Lokasi

oleh -

Infowarta.com, Dumai – ‎Hujan dengan intensitas tinggi yang kembali mengguyur kota Dumai, beberapa hari belakangan menggenangi empat Kelurahan di Kecamatan Dumai Selatan.

Kelurahan Bumi Ayu menjadi wilayah tergenang banjir paling parah selain kelurahan Bukit Datuk, Kelurahan Bukit Timah dan Ratu Sima.

Air semangking tinggi menggenangi rumah warga dengan tinggi bervariasi hingga ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa, Kamis (28/10/2021).

Banjir terparah terjadi di Jalan Garuda, RT 01, Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan yang memang menjadi langganan banjir ketika musim penghujan tiba.

Akibat banjir yang masih terus naik dan menggenagi rumah warga  di RT 01 Kelurahaan Bumi Ayu‎, membuat warga mengungsi ke rumah rumah kerabat, sekaligus mengamankan barang dan dokumen berharga.

Andi salah seorang warga RT 01 Bukit Datuk mengatakan air memang sudah menggenangi dari Rabu 27 Oktober 2021 kemarin, namun tidak separah ini.

“Sama dengan warga RT 01 Bumi Ayu, kondisi air didaerah kami sudah menggenagi hingga pinggang orang dewasa dan bervariasi tergantung ketinggian tanah,” ujar Andi.

Untuk tahun ini saja sudah dua kali tergenang banjir akibat hujan, sebelumnya dibula Mei kejadian ini juga melanda pemukiman kami namun lebih parah yang hari ini, katanya.

“Sebahagian warga sudah mulai mengungsi karena air sudah masuk kedalam rumah dan cukup tinggi. Warga memilih mengungsi untuk mwnghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena pemukiman kami berada dibantaran anak sungai Dumai yang juga menjadi habitat buaya dan ular yang beberapa kali sempat terlihat oleh warga,” terang Andi.

Warga berharap pemerintah turun melihat kondisi banjir, yang sudah merendam rumah warga meski warga menyadari kejadian ini buka  yang pertama dan bahkan sudah berulang kali terjadi ketika musim penghujan tiba, kata Andi.

Memastikan kondisi banjir Wali kota Dumai H. Paisal bersama Kapolres Dumai AKBP Muhammad Cholid langsung ke lokasi melihat kondisi banjir yang menggenagi pemukiman warga.

Dengan berjalan kaki Wali kota Dumai dan Kapolres menyisir pemukiman warga yang tergenang banjir hingga mencapai pinggang orang dewasa.

Walikota Dumai akan melakukan upaya untuk menurumkan debit air diantaranya dengan pembuatan kanal penampung air.

“Sore ini kami akan mengerahkan alat PUPR, ada kanal dengan ukuran 15 meter kali 2 kilo meter untuk memecahkan air yang mengarah ke pemukiman warga sini,” kata Paisal.

Ditambahkan Wako selain melakukan upaya pemcehan air dengan adanya kanal pemecah konsentrasi air, Bersama Pertamian RU II Dumai, Pemko Dumai akan berupaya memecar konsentrasi anak sungai Dumai ini ke danau eks Chevron yang luasnya sekitar 50 hektar dan ini akan mengalirkan aliran Sungai Dumai ke danau tersebut.

“Memang ada agenda pembuatan embung di bukit cahaya sekitar 50 hektar agar dapat mengalirkan air namun maaih terkendala karena adanya lahan sawit warga dan ini sedang dilakukan pembahasan di DPRD. Kalau semua ini sudah clear maka akan kita eksekusi,” terang Wali Kota.

Wako juga mengimbau masyarakat untuk sementara mengunsi ke rumah-rumah sanak saudara mengingat ketinggian air yang menggenagi rumah mereka.

“Kami imbai warga untuk sementara mengungai dan kami juga sudah mendirikan dapur umum dan kalau dalan dua atau tiga hari ini maaih tinggi maka akan didirikan tenda-tenda darurat di kantor Camat dan tempat-tempat strategis lainnya,” pungkas Wali Kota Dumai.

Sementara itu Kapolres Dumai AKBP Muhammad Kholid mengatakan pihaknya juga mengimbau masyarakat yang terdampak banjir untuk mengungsi guna meminimalisir dampak lain dari banjir.

“Daerah ini berada dibantaran sungai jafi kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengungsi guna meminimalisir dampak dari banjir ini,” ujar Kapolres.

Dikatakan Muhammad Kholid pihaknya menjamin kemanan kediaman warga yang ditinggal mengungsi. Sejumlah personil dan perahu karet audah dikerahkan untuk melakukan pengamanan rumah warga serta membantu warga untuk mengungsi.

“Hari ini kami juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir berupa beras dan mie instan serta kebutuhan lainnya dengan harapan dapat membantu mereka,” kata Kapolres.

Sementara itu ketua RT 01, Kecamatan Bukit Datuk, Agua Suprianto mengatakan sampai saat ini sebahagian warganya terpaksa mengungsi karena debit air yang semangkin tinggi.

“Disini ada 133 Kepala keluarga dan semuanya terdampak banjir. Beberapa warga juga mengungsi ke rumah kerabat mereka karena ketinggian air tidak memungkinkan mereka untuk tetap tinggal didalam rumah,” kata Agus.

Saat ini yang dibutuhkan warga adalah susu untuk kebutuhan anak dan makanan siap saji.

Selain menyerahkan bantuan kepada warga, untuk mengibur anak-anak terdampak banjir Kapolres Dumai beserta istri membagikan snack dan susu kepada anak-anak terdampak banjir.

Terlihat pancaran bahagia diwajah anak anak yang mendapatkan snak dan susu dari Kapolres beserta istri yang terlihat juga berdialog bersama mereka. (02)