Berintegritas, Sosok Nita Ariani Memperingati Kartini

oleh -

Infowarta.com, DUMAI, Hari Ibu ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 yang menetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu. Hal ini karena pada tanggal tersebut pertama kalinya diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang dilangsungkan di Yogyakarta tahun 1928. Peristiwa ini dikenang sebagai awal mula perjuangan kaum perempuan di Indonesia.

Pada tanggal tersebut berbagai pemimpin dari organisasi perempuan di seluruh Indonesia berkumpul untuk bersatu dan berjuang untuk kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuan.

Ketika Presiden Soekarno menetapkan Hari Kartini sebagai bentuk penghargaan terhadap aktivis yang memperjuangkan emansipasi wanita, yaitu R.A Kartini, banyak warga Indonesia pada saat itu memprotes kebijakan Presiden karena Kartini dianggap hanya melakukan perjuangan di daerah Jepara dan Rembang.

Kartini juga dianggap lebih pro terhadap Belanda. Untuk menghindari protes dari para warga tersebut, Presiden Soekarno yang terlanjur sudah menetapkan Hari Kartini, akhirnya menetapkan Hari Ibu untuk mengenang para pahlawan perempuan lainnya.

Pada kesempatan Hari Ibu Tahun 2019 kali ini kami mengajak pembaca setia Trajunews untuk berkenalan dengan sosok perempuan tangguh yang memiliki karakter kuat sebagai perempuan pejuang dimasa kini.

NITA ARIANI, S.Kep, NS, M.Kep, atau saat ini lebih akrab dengan panggilan Bunda Nita. Lahir Di Surabaya 18 Agustus 1974 dari keluarga disiplin militer Angkatan Laut membentuk karakter Nita Ariani menjadi tangguh.

Nita Ariani mendapatkan terapan disiplin dari sosok seorang ayah pensiunan TNI Angkatan Laut. Kedua orang tua nya berdomisili di Kota Dumai menjadi tempat Bunda Nita mengenal Dunia pendidikan.

Mengawali pendidikan di SDN 016 Dumai, lulus pada Tahun 1987. Kemudian lanjut SLTP DATUK LAKSMANA Dumai lulus pada Tahun 1990, melanjutkan pendidikan SLTA Di SMAN 2 Dumai Lulus pada Tahun1993.

Bunda Nita tergolong pelajar gigih untuk meraih sebuah keinginan. Setelah menyelesaikan pendidikan SD Hingga SLTA dikota Dumai. Dia (red) kembali melanjutkan studi Diploma AKPER BAITURRAHMAN Bandar Lampung lulus pada Tahun1996.

Tidak sampai di situ, Bunda Nita kembali melanjutkan pendidikan keperawatan SI di UMITRA (Universitas Mitra Lampung) Dan selesai pada Tahun 2003 di Kota Lampung. Kemudian dia kembali menyelesaikan S2 Keperawatan di UNAND (Universitas Andalas) pada Tahun 2012 Di Kota Padang.

Memiliki rentetan gelar profesi pendidikan di bidang nya, tidak membuat Bunda Nita cepat puas serta sombong atas semua pencapaian itu. Meski perempuan satu ini telah memiliki 3 orang anak dari suami tercinta nya dr. Dasrinal Sp.M merupakan Spesialis mata dan bertugas Di RSUD Kota Dumai hingga saat ini.

Cantik sudah tentu, cerdas telah menjadi ukuran pasti pada diri nya(red), sebagai seorang dosen pula. Bunda Nita membuktikan bawa perbedaan gender (pria/wanita) bukan lah penghambat untuk mencapai sebuah kesuksesan. Asal mau berkerja keras untuk mewujudkan visi hidup dan bermanfaat bagi orang banyak.

Bunda Nita selain sebagai dosen tetap AKPER Sribunga Tanjung Kota Dumai, Saat ini menjabat sebagai Ketua IIDI Kota Dumai dan juga sebagai Ketua Barisan Emak-Emak Militan Dumai (BEMD), Sekretaris Kesehatan Indonesia Raya.

Sukses dibidang kesehatan yang telah ditekuni nya sejak lama. Pada Pemilihan Umum Legislatif Kota Dumai 2019 yang lalu, Nama Nita Arini Muncul kepermukaan publik. Bunda Nita terjun pada perkancahan politik dengan menaiki perahu partai Gerindra.

“Saya adalah pengagum bapak Prabowo, jadi saya juga putus kan, ketika terjun ke dunia perpolitikan maka saya akan memilih partai pak Prabowo. Dan dengan satu syarat saya daftar menjadi kader masuk kepartai tidak ada pake persyaratan uang. Dan ternyata benar setelah saya ketemu sama Bung Achi (Johannes Tetelepta). Saya daftar ke partai Gerindra dan sambutan Bang Iskandar yang merupakan ketua partai sangat positif dan mengatakan kita tidak ada persyaratan uang. Mendengarkan itu saya lansung nyatakan sikap bergabung,” Ujar Bunda Nita sambil tersenyum lembut.

Ibarat seumur jagung dalam kancah politik, Dapil 2, Dumai Timur dan Medang Kampai menjadi arena pertarungan nyata yang awal bagi Bunda Nita. Dari hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum Kota Dumai Tahun 2019 Bunda Nita memperoleh suara terbanyak pada urutan ke 2. Tentu saja sebuah pencapainyang bisa di pandang sebelah mata.

Yakin pada diri dan memiliki visi yang kuat dalam hidup. Nita Ariani, S.Kep, NS, M.Kep seorang Akademisi di bidang keperawatan kembali bertarung Pada putaran pemilihan kepala daerah Kota Dumai Tahun 2020 Mendatang.

“Saya memiliki keinginan yang kuat tentu nya untuk merubah wajah kota Dumai dalam hal kepemimpinan. Kenapa tidak kita coba untuk memimpin kota tercinta ini adalah pasangan perempuan dan laki-laki. Ini agar roda pemerintahan bisa berjalan lebih optimal. Pasalnya aspirasi-aspirasi dari para perempuan kalau saya bilang dari emak-emak lebih bisa tersampaikan dengan tepat. Jadi kata kunci nya mari kita dukung siapa pun dari calon perempuan yang ingin bertarung pada pilkada mendatang tentu nya yang layak dan patut,”Jelas Nita.

Bertepatan pada Hari Ibu 2019 kali ini Nita Ariani, S.Kep, NS, M.Kep memiliki harapan dan pesan moral yang besar terhadap perempuan-perempuan tangguh yang menjadi pengisi dan penggerak roda kemerdekaan republik Indonesia ini.

“Saya berpesan kepada adik-adik perempuan yang berda di seluruh Kota Dumai bahkan Indonesai masih dalam tahap menjalakan pendidikan, manfaat kan kesempatan itu dengan baik, tidak semua orang memiliki kesempatan seperti kalian, buatlah orang tua kalian bangga dengan hasil pencapaian kalian,” Tegas Nita kembali.

Sementara Nita juga menyampaikan rasa penghormatan setinggi-tinggi nya kepada para perempuan yang telah menjadi ibu, baik yang berkerja maupun hanya mengurusi rumah tangga saja.

“Kalian adalah perempuan tangguh dan hebat, tetap lah menjadi sosok kebanggan bagai anak-anak kita. Kalian bias menjadi dokter dirumah disaat anak dan suami sakit, kalian biasa menjadi koki terhebat meski dengan budget belanja terbatas sementara makanan yang mesti disajikan harus lah bergizi. Para ibu juga biasa menjadi guru memberikan suri tauladan yang baik buat anak-anak kita. Dan tidak sedikit pula dari para ibu menjadi tulang punggung kelurga,” Ucap Bunda Nita.

Tidak hanya itu, kepekaan perempuan teduh satu ini ternyata juga sampai pada aliran garis terbawah pada peringkat sosial kehidupan bermasyarakat. Pasalnya Bunda Nita juga memiliki harapan berbeda kepada para perempuan Pekerja Seks Komersial (PSK).

“Ingat saudara-saudara ku, meski aku tidak mengerti apa yang melatar belakangi mu untuk menekuni profesi itu. Tapi saya sangat yakin mereka tidak ada satu pun yang memilih jalan hidup seperti itu. Maka saya berharap mereka segera diberikan keberanian yang kuat oleh tuhan disertai pemikiran yang tangguh untuk memilih segera keluar dari dunia gelap mereka. Dan ingat saudara-saudara ku, kita kota Dumai telah berada pada posisi ke 2 di Provinsi Riau dengan indeks terinfeksi virus HIV,” Pungkas Bunda Nita dengan mata berkaca-kaca.(tnc)