Berita ‘Digoreng’, GEMPA Bicara

oleh -

INFOWARTA.COM, Muhammad Afdhol Al Anshory selaku Koordinator Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda (GEMPA) Kota Dumai angkat suara terkait headline “MEREKA TOLAK ISLAMIC CENTER” disalah satu media cetak dikota Dumai.

“Saya selaku Koordinator Umum GEMPA perlu melakukan klarifikasi pemberitaan di media cetak tersebut dengan headline “MEREKA TOLAK ISLAMIC CENTER” yang di dalamnya juga memuat statement dari salah satu pengurus GEMPA yaitu Muhammad Zulfan Arif selaku Koordinator Hukum.

Dari headline tersebut GEMPA digiring seakan-akan menolak dibangunnya “Dumai Islamic Center”. perlu saya jelaskan, bahwa penolakan tersebut bukan pada dibangunnya Islamic Center, namun penolakannya terletak pada sumber pendanaan serta Regulasi yang digunakan untuk pembangunan Islamic Center tersebut, yakni dari dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perusahaan, dan itu bisa dilihat dari isi pemberitaan media cetak itu sendiri. Ucap Pemuda yang akrab disapa Ansor ini

Namun headline yang dibuat oleh Media cetak tersebut seakan memprovokasi masyarakat luas seolah-olah kita (GEMPA) menolak dengan dibangunnya Islamic Center ini.

“Kita ini juga Muslim, siapa yang tak menginginkan terbangunnya Islamic Center yang akan menjadi Icon Kota Dumai kelak? Justru kritikan dari mahasiswa menjadi social control bagi setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui kepala daerah. Karena kami tidak mau dikemudian hari nanti, pembangunan Islamic Center ini jadi bermasalah dan menjadi persoalan hukum. Timpal Ansor

Dilain sisi, Ansor kembali menegaskan,  sepertinya “GEMPA” Sengaja dijadikan simbol perlawanan untuk pembangunan DIC oleh oknum-oknum tertentu.

Sehingga kelompok Oknum tersebut punya sasaran tembak simpatik dimasyarakat dan berlindung dengan issue agama. Mereka mengangkat isu bahwa mahasiswa terutama GEMPA tidak setuju dengan dibangunnya DIC dari dana CSR, adapula isu yang beredar karena dana CSR selama ini dinikmati oleh mahasiswa yg setiap hari membawa proposal fiktif. Ini yang terekam dari pembicaraan kelompok Oknum tersebut belakangan hari ini.

Ansor menekankan “Saya pribadi sudah memberikan instruksi kepada seluruh Aktivis Mahasiswa yang tergabung didalam GEMPA Kota Dumai untuk me-mobilisasi Isu ini, seluruh rekan Aktivis Mahasiswa harus mendesak, minta setiap perusahaan di Kota Dumai untuk Bongkar pertanggung jawaban CSR mereka selama ini siapa saja yang menikmatinya, baik itu dari kalangan Pejabat, Mitra, maupun pemerintahan. Kalau tidak aktivis Mahasiswa akan menjadi kambing hitam.

“Disituasi sekarang, kita dari GEMPA sendiri sama sekali tidak merasa down akibat ISU-ISU SAKIT seperti ini. Justru akan membangkitkan ghiroh perjuangan yang sesungguhnya”.

Beginilah dinamika politik di era walikota baru ini, lain lubuk lain pula ikannya. Kita tetap akan melakukan kritikan-kritikan yang membangun kepada pemerintah. Dan kami juga mengharapkan kepada pemerintah daerah terutama walikota Dumai jangan Phobia terhadap kritikan-kritikan yang hadir terutama dari kalangan Mahasiswa. Tambah Ansor

Ditambah lagi dengan adanya statement dari Pengurus Partai Politik (Parpol) yang berdampingan dengan statement pengurus GEMPA, ansor menejelaskan sekali lagi, perihal itu tidak ada urusan dan hubungannya dengan kita (GEMPA), mungkin karena topiknya sama, makanya dibuat berdampingan posisi narasinya.

Ansor menyebutkan  “Kerabat-kerabat saya terkait pemberitaan yang naik dimedia cetak tersebut, banyak yang salah sangka dan mengira kita ini menolak pembangunan Islamic Center, saya cukup kewalahan juga menjelaskan itu satu persatu, sehingga saya rasa perlu untuk angkat suara dan meluruskan terkait pemberitaan yang ada” Tutup Ansor.(rls)