Darwis : Pengaruh Green Coke Pertamina Dumai Bagi Habitat Biota Laut

oleh -
Foto : Datok Darwis Mohammad Saleh saat mendampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya disambut murid SDN 003 Pangkalan Sesai pada kegiatan di Kota Dumai

Infowarta.com, DUMAI – Pertamina RU II Dumai dinilai belum mampu sepenuhnya mengendalikan dampak polusi dari Debu Green Coke yang berpotensi mencemari lingkungan dan mengancam bahaya kesehatan melalui pernafasan.

Keberadaan Abu Produk Green Coke semakin dirasakan seiring proses olahan RU II yang dihasilkan dari Delayed Coking Unit berbentuk padatan untuk didistribusikan ke dalam dan luar negeri menggunakan kapal dalam bentuk curah (bulk).

Ketua Pencinta Alam Bahari (PAB) Kota Dumai Datok Darwis Mohammad Saleh menangapi pengaruh Debu Green Coke bagi ekosistim laut.

Pendiri sekolah alam itu mejelaskan Debu Coke dapat merusak habitat biota timbul, seperti ikan cucut, ikan senumpit, kemudian endapan green coke di lumpur akan berinteraksi terhadap perubahan ekosistim.

Darwis mengatakan, sejak 30 tahun Kota Dumai sudah terjadi pencemaran lingkungan dari operasional seluruh industri, termasuk Perusahaan Pertamina. Katanya.

“Green Coke yang jatuh kelaut jelas merupakan pencemaran. Bahkan, konsumsi ikan di laut kepada manusia bisa menyebabkan penyakit kanker.” Terang Darwis, belum lama ini.

“Dampaknya, Ekosistim berinteraksi mollusca, jenis kerang di lumpur, Coke berinteraksi terhadap dampak ekosistim yang berdampak kepda interaksi laut, karena coke terdampak di laut akan bergumpur dengan lumpur yang dapat terjadi perubahan reaksi,” Papar Pejuang Pelestarian Hutan Konservasi Mangrove itu.

Selain berdampak terhadap biota laut, Partikel debu coke tidak terlihat secara kasat mata juga dikawatirkan bisa mempengaruhi kesehatan manusia jangka panjang (tidak langsung).

Abu Coke bersumber dari kilang Pertamina Putri Tujuh itu berterbangan mengikuti arah angin, malangnya jika berterbangan ke lingkungan warga, mau tidak mau harus terima. Hal itu dapat dibuktikan dari adanya Debu partikel berwarna hitam yang menempel di atap rumah warga, bahkan tak jarang diteras dan mengendap ditanki penampungan air hujan.

Pantauan dilingkungan warga ditemukan, abu coke mengendap di tanki penampungan air hujan.

“Liat sendiri debunya mengendap ditanki air berubah berwarna hitam, waktu hujan debu yang menempel diatas genting mengalir ke tanki penampungan sehingga air tidak lagi bisa digunakan,” Sebut Rian.(ifw)