dr. Saipul : Hasil Rapid Test  Positif,  Belum Bisa Dipastikan Positif Corona

oleh -

INFOWARTA.COM, Dumai – Gugus Tugas Percepatan Penanggulan Covid-19 Kota Dumai telah memanfaatkan 100 rapid test kit dari Pemprov Riau untuk melakukan skrining awal terhadap mereka yang beresiko tinggi terpapar Covid-19. Hasilnya, 7 orang dinyatakan positif terpapar virus. Sementara untuk positif berdasarkan hasil swab, baru 1 orang.

“Untuk saat ini, kasus positif berdasarkan swab baru 1 orang. Belum ada penambahan. Memang ada 7 kasus positif berdasarkan hasil rapid test. Namun belum bisa jadi patokan. Masih perlu dilanjutkan dengan swab,” kata PLT Kadis Kesehatan Kota Dumai, H Syahrinaldi, Ahad (05/04/2020)

Hal ini dipertegas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulan Covid-19 Kota Dumai, dr H Syaiful. Melalui Video Conference, mantan Dirut RSUD Dumai ini menjelaskan, meski hasil rapid test menunjukkan hasil positif, belum bisa dipastikan positif corona.

“Rapid test hanya untuk skrining atau penyaringan awal bagi mereka yang beresiko. Sementara itu untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi COVID-19, hasil pemeriksaan swab lah yang digunakan,” kata Syaiful.

Sekretaris Dinas Kesehatan Dumai ini juga menjelaskan soal 7 orang yang positif terpapar virus berdasarkan rapid test tersebut. “Satu diantaranya terkait kasus positif 01. Setelah dilakukan tracking contact, ada 15 orang yang perrnah melakukan kontak dengan positif 01. Setelah dilakukan skrining rapid test, 1 orang dinyatakan positif,” papar Syaiful.

Selanjutnya terhadap sebagian PDP juga dilakukan rapid test. Hasilnya 2 orang dinyatakan positif. “Terhadap mereka yang dianggap potensial, juga dilakukan skrining. Hasilnya sebanyak orang dinyatakan positif. Dengan demikian, total ada 7 orang positif yang harus kita lanjutkan dengan swab untuk memastikan apakah corona atau bukan,” ujar Syaiful.

Terhadap 7 orang yang positif berdasarkan hasil rapid test sudah ditindaklanjuti dengan swab. Hasilnya baru akan diketahui 10 hari berikutnya.

“Kepada mereka juga sudah diminta melakukan karantina. Untuk bergejala ringan, kita minta karantina mandiri, gejala ringan di Rumah Sakit Darurat dan berat di Rumah Sakit Rujukan,” kata Syaiful.(***)