Eks Napiter Jalani Usaha Mandiri dan Siap Cegah Radikalisme dan Terorisme Ditengah Masyarakat

oleh -

DUMAI, INFOWARTA.COM- Pada upaya memerangi dan mencegah penyebaran paham radikalisme di Indonesia, cerita inspiratif datang dari seorang mantan Napiter yang telah berhasil direhabilitasi. Salah seorang mantan Napiter, yang dulunya terlibat dalam aksi-aksi kekerasan yang meresahkan masyarakat, kini muncul sebagai teladan perdamaian dan kesatuan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Himbauan yang diutarakan olehnya menjadi langkah penting dalam upaya menciptakan harmoni di tengah-tengah perbedaan yang ada di tanah air.

Saat ini, Ia telah mengalami perubahan yang signifikan setelah menjalani proses rehabilitasi yang intensif dan kini mengabdikan hidupnya untuk membantu mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan masyarakat Indonesia.

“Dulu saya pernah bergabung dalam lingkaran kebencian dan paham radikalisme yang membutakan akal sehat saya. Namun, setelah merenung dan melalui proses rehabilitasi yang panjang, saya sadar bahwa kekerasan bukanlah jalan yang benar untuk mencapai perubahan yang baik. Saya ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjauhi paham radikalisme dan bersama-sama kita cintai NKRI,” tuturnya.

Setelah melewati masa rehabilitasi, Ia memilih jalan yang penuh damai dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Saat ini sedang menjalankan profesi sebagai seorang tukang pangkas rambut di barbershop kecil miliknya yang berlokasi di sebelah rumahnya. Profesi ini tidak hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga menjadi sarana untuk terlibat dalam kehidupan sehari-hari warga sekitar dan menyebarkan pesan-pesan perdamaian.

“Profesi ini memberikan saya kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Saya berharap dengan berbicara dan berdiskusi dengan mereka, saya bisa menyebarkan nilai-nilai cinta tanah air dan perdamaian. Jika saya bisa membantu masyarakat untuk menjadi lebih baik, itu akan menjadi langkah kecil namun berarti dalam menebar kebaikan,” tuturnya senyum tulus.

Tidak hanya berprofesi sebagai tukang pangkas, ia juga menemukan kedamaian dalam beternak entok di pekarangan rumahnya. Beternak entok menjadi hobi yang menenangkan dan membantunya mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. Dengan penuh kasih sayang, setiap pagi dan sore, dia merawat entok-entoknya. Selain memberikan tambahan pendapatan, beternak entok juga memberikan rasa damai dan ketenangan pikiran.

Kisah inspiratif ini, ia telah berubah dari seorang eks Napiter menjadi agen perdamaian di tengah-tengah masyarakat Indonesia mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif bagi bangsa. Semoga, pesan perdamaian dan cinta tanah air yang diusungnya dapat menginspirasi banyak orang untuk menjauhi paham radikalisme dan bersama-sama membangun Indonesia yang harmonis dan bermartabat. (RF)