‘Gila’ 7 Orang Gelar Pesta Sex Berganti Pasangan

oleh -
Foto ilustrasi

Infowarta – Tujuh orang diamankan pihak Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dari Villa Salsa, Dusun Genengsari, Desa Pecalukan, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Ketujuhnya diamankan setelah diduga terlibat pesta seks berganti pasangan atau swinger lewat kegiatan bertema ‘happy sex’.

Kanit V Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP M Aldi Sulaiman membenarkan penangkapan tersebut. Dia mengatakan, berawal dari penggerebekan, petugas selanjutnya mengamankan tujuh orang yang diduga terlibat pesta seks pada kegiatan tersebut.

AKP M Aldi menambahkan, dari ketujuh orang yang ditangkap, satu di antaranya telah berstatus tersangka. Tersangka berinisial AK itu yang merupakan mantan guru bertindak sebagai pihak penyelenggara kegiatan tersebut. Sementara enam lainnya masih berstatus saksi.

“Tersangka ini mengaku dulunya dia guru di salah satu sekolah di Surabaya. Namun, tersangka mengaku, beberapa bulan lalu sudah resign,” ujar AKP M Aldi kepada wartawan di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (18/7/2019), dilansir dari republika.

Aldi mengatakan, melalui media sosial (Medsos) Twitter, AK mengundang tamunya untuk mengikuti pesta seks tersebut. Uniknya, yang diundang adalah mereka yang sudah memiliki pasangan, maupun perorangan. Setiap pasangan atau perorangan yang tertarik terlibat membayar uang Rp 500 ribu sebagai biaya menyewa tempat.

“Untuk yang tidak mempunyai pasangan, saudara AK juga menyediakan perempuan berinisial ANT. Untuk ANT ditawarkan dengan harga Rp 700 ribu dan bisa berhubungan seks dengan yang tidak memiliki pasangan,” kata Aldi.

Dari penggerebekan tersebut, polisi mengamankan barang bukti seperti uang tunai Rp 700 ribu, satu unit ponsel, pakaian dalam perempuan hingga alat kontrasepsi.

Pengakuan Tersangka, Pesta Seks Berganti Pasangan Digelar Karena Banyak Permintaan

Dari penuturan tersangka AK, dia sudah menyelenggarakan kegiatan serupa sebanyak empat kali. Lokasi kegiatan berganti-ganti di sekitaran Pasuruan dan Surabaya.

Tersangka AK mengaku, kegiatan itu digelar atas banyaknya permintaan di akun Twitter miliknya. Dia pun mencoba mengadakan event pesta seks dan mempromosikannya di Twitter.

“Kami mempunyai Twitter, kemudian dari Twitter tersebut kami dikenal banyak orang. Lewat Twitter itu biasanya para tamu meminta mengadakan event atau party. Kami kontak teman-teman dan sepakat berangkat,” ujar AK.

Tersangka AK mengaku, pada pesta seks terakhir, mereka yang telah memiliki pasangan, baik pacar maupun suami istri, tidak melakukan tukar pasangan. Hanya melaksanakan hubungan seksual secara berbarengan. Khusus untuk yang sendiri atau tidak punya pasangan, nantinya akan dihubungkan dengan seseorang yang tidak punya pasangan juga.

AK berdalih tidak mengambil keuntungan dari event yang digelar. Dia mengaku melakukan kegiatan itu untuk bersenang-senang. Dia mengaku merasa puas bisa membuat orang lain senang.

“Saya tidak mengambil keuntungan. Saya hanya senang membuat orang lain senang. Ya, memang ada kepuasan tersendiri (melakukan seks bersama-sama),” ungkap AK.

Sumber : Kitakini.news