Harapan Cita-cita Dumai Ditengah Perkembangan Industri Ekspor CPO

oleh -
Jailani, A.M

Jailani, A.M bukan namanya asing bagi para pemuda di Kota Dumai. Pria yang akrab disapa Udo Jay itu sejak beberapa tahun belakang aktif memperhatikan kota Dumai. Ada yang menarik dari perjalanan pria kerap mengunakan tanjak ini.

Pria asal pesisir Kota Dumai ini dikenal sebagai sosok yang sangat peduli pada nasib para pemuda terutama yang masih belum mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Pria kelahiran 1989 itu sama sekali tidak gentar membela kepentingan pemuda dan masyarakat. Walaupun yang dihadapi penguasa, pemerintan maupun perusahaan besar di Kota Dumai.

Dari dasar itulah, dirinya tidak henti-henti berusaha agar Pemuda Kota Dumai bisa kompak.

Dumai dikenal dengan Kota Industri. Puluhan perusahaan raksasa berdiri dan beroperasi di Kota Dumai. Paling banyak adalah perusahaan yang bergerak di hilir kelapa Sawit yakni CPO. Selain itu Dumai juga memiliki potensi besar dibidang Pelabuhan, karena memiliki letak yang sangat strategis.

“Namun sayang beribu sayang, hasil ekspor CPO dan Pelabuhan sama sekali tidak untuk Dumai. Bahkan APBD Dumai paling kecil dari 12 Kabupaten Kota se Riau,” ujar Jailani,A.M

Ia menilai pembangunan bagi masyarakat tidak seimbang dengan perkembangan dunia industri di Kota Dumai. Dumai hanya mendapat dampak dari hasil olahan. Bahkan Pemerintah Kota Dumai tidak dapat berbuat banyak.

“Hasil ekspor CPO dan aktivitas Pelabuhan di Kota Dumai dapat Dana Bagi Hasil (DBH), selama ini Dumai tidak dapat apa-apa,” ujarnya.

Pihaknya saat ini masih melalang buana dor to dor melakukan diskusi dengan beberapa instasi dan pihak terkait, dan mempelajari langkah-langkah agar hal tersebut bisa terwujud dan cepat mendapatkan perhatian Pemerintah Pusat.

“Kami menilai pemerintah pusat kurang kepedulian terhadap daerah kami, investor terus berdatangan, masyarakat Dumai hanya mendapat multi efek, tanpa ada pembagian jelas dengan hasil ekspor CPO yang ada,” tuturnya.

Setahun ekspor CPO melalui Kota Dumai mencapai 13 juta ton pertahunnya. “Harusnya Dumai dapat DHB dari hasil ekspor tersebut dan itu akan mempercepat pembangunan Kota Dumai,” sebutnya.

Namun cita-cita tersebut tidak akan mudah terwujud, jika pemuda di Kota Dumai berdiam diri dan tidak kompak dan hanya mementingkan kelompok.

“Kita harus bersatu, saya optimis ketika semua pihak bersama-sama dan bersatu serta melakukan trobosan hal tersebut akan terwujud,” terang pria yang saat ini berkedudukan di Organisasi MASYARAKAT PANCASILA INDONESIA(MPI) itu.

Selain itu, juga mengajak agar masyarakat, pemuda harus menyatu sebagai garda terdepan pembangunan, khususnya pembangunan yang ada di Kota Dumai.” Kreatifitas dan inovasi generasi muda sangat diperlukan untuk menjawab tantangan zaman, terutama di era globalisasi di mana hampir tidak ada sekat antar negara,” tutupnya.