KKP Gelar Rako Pencegahan Kasus Polio, Dinkes Siapkan 9000 Tetes Vaksin Oral Polio

oleh -

Infowarta.com, DUMAI – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III kota Dumai, melakukan pencegahan dini terhadap penyebaran kasus Polio di Wilayah Kota Dumai, dengan melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan KLB Polio ‎di Malaysia dengan stakeholder terkait.

Pada rapat yang dilaksanakan di Pelabuhan Internasional Pelindo Dumai, Selasa (31/12/2019), tersebut, dihadiri langsung oleh ‎kepala KKP kelas III kota Dumai, Afrizon, Kepala Dinas kesehatan, H. Paisal, perwakilan Imigrasi Dumai, Perwakilan Lanal Dumai, dan lainnya,

‎Kepala KKP kelas III kota Dumai, Afrizon mengaku, rapat ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Kementerian kesehatan pada 17 Desember 2019 dalam upaya Pencegahan virus polio yang masuk kedumai, i pasca malaysia telah menetapkan kejadian luar biasa kasus penderita Polio di Desember 2019.

“Sesuai Konfirmasi terjadi kasus Polio di Malaysia, maka melalui Edaran Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes kita harus melakukan kewaspadaan dan respon terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) ini,” katanya.

Dirinya mengatakan, pencegahan terhadap penyebaran kasus Polio sudah mulai dilakukan di sektor Pelabuhan di Kota Dumai. Dikatakannya, bagi para penumpang yang baru tiba dari Malaysia minimal empat Minggu akan di deteksi terhadap virus Polio.

“Untuk beberapa hari kedepan kita akan lakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat yang ingin bepergian ke Malaysia. Termasuk yang baru tiba ke Kota Dumai itu kita deteksi,”jelasnya.

Setelah dilakukan sosialisasi, tambahnya, tahap selanjutnya yakni pihaknya akan lakukan vaksinasi kepada masyarakat yang ingin bepergian ke Malaysia. Termasuk yang baru tiba ke Kota Dumai dari Malaysia minimal 4 minggu lamanya.

“Kalau warga malaysia tentunya akan kita langsung deteksi dan vaksinasi, kalau warga kita minimal dari malaysia 4 Minggu lah baru kita lakukan deteksi dan vaksinasi, kita akan cegah dan tangkal di pintu masuk,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan kota Dumai, H. Faisal mengungkapkan, ‎secara umum, kejadian kasus Polio hanya akan dialami 2 persen pada usia dewasa. Kemudian untuk 98 persen itu sering terjadi pada usia 15 tahun ke bawah.

“Maka tentu Efektitifitas vaksin dan rantai vaksin harus tetap terjaga. Jika rantai tidak sesuai dengan standar makan itu tidak akan berjalan dengan lancar,” katanya.

Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita Polio, sehingga vaksinasi sangat diperlukan untuk mencegah terjangkit virus tersebut. Gejala yang akan dialami jika sudah terkontaminasi adalah lumpuh, dan umunya diawali gejala demam.

“Jika kita jumpai kasus seperti ini, namun umunya usia dibawah 15 tahun sampai bayi itu kita lakukan pemeriksaan laboratorium,” terangnya.

Saat ditanya terkait ketersediaan vaksin polio, Pasial mengaku, untuk vaksin polio pihaknya memiliki sebanyak 9 Ribu tetesan vaksin Oral yang tidak ada efek sampingnya untuk penumpang.

“Jika nanti diperlukan lebih banyak lagi kita akan ajukan ke provinsi ataupun ke Kementerian, dari segi tenaga medis kita juga akan mensuport penuh,” pungkasnya.(ifw)