Mahasiswi UIN Alauddin Tewas Bersimbah Darah

oleh -
Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Asmaul Husna, ditemukan telah menjadi mayat di kamar di Jl di Perumahan Citra Elok, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala. Fto Tribun Timur

Infowarta.com, MAKASSAR – Belum hilang kehebohan pembunuhan mahasiswi di Bengkulu, kini kasus pembunuhan kembali menimpa seorang mahasiswi di Makassar.

Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Allauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditemukan tewas di rumah kerabatnya di Jalan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Sabtu (14/12/2019) sore tadi. Korban diketahui bernama Asmaul Husna (23).

Mahasiswi semester akhir ini tewas dengan posisi telentang di lantai kamar. Wajahnya tertutup bantal. Di mayat korban juga ditemukan ceceran darah dan ada luka di bagian leher sehingga korban diduga dibunuh. Penemuan mayat korban menggegerkan warga sekitar.

Mayat Asmaul pertama kali ditemukan oleh kerabatnya bernama Satriani yang tinggal di rumah itu bersama korban. Selanjutnya Satriani memberitahukan kepada kerabatnya Miftahul Nur, yang juga tinggal di sana, untuk bersama-sama memastikan kondisi korban.

Mereka kemudian melaporkan penemuan mayat Asmaul kepada pihak RT dan juga kepolisian.

Tidak lama kemudian, Tim Labfor dan Inafis Polrestabes Makassar datang ke lokasi kejadian, lalu memasang garis polisi. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari saksi-saksi.

Dari hasil pemeriksaan sementara, mahasiswi tersebut diduga korban pembunuhan. Namun, untuk memastikan penyebab kematiannya, Kepolisian Sektor Manggala Makassar masih melakukan penyelidikan.

“Untuk selanjutnya, kami masih melakukan penyelidikan. Memang kami menemukan ada luka di bagian leher dan ada darah,” kata Kapolsek Manggala Kompol Hasniati seperti dikutip dari iNews.id.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan sementara, korban diperkirakan sudah meninggal selama tujuh sampai delapan jam sebelum akhirnya ditemukan. Mayat korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kerabat korban, Miftahul Nur mengatakan, Asmaul Husna tinggal di rumah itu bersama dirinya dan kerabatnya yang lain Satriani. Korban baru tinggal di rumah itu sejak enam bulan lalu. Selama ini, teman-teman korban sering datang ke rumah itu dan kebanyakan perempuan.

“Yang datang kemari teman-teman perempuan, teman kampusnya. Ada juga terakhir datang ke sini teman cowok, tapi saya tidak tahu siapa itu” kata Miftahul Nur. (RS)