Plafon Ruang Rawat Anak di RSUD Dumai Ambruk

oleh -
RSUD

Infowarta.com, DUMAI – Plafon salah satu ruang di IRNA C Ruang Rawat Anak tiba-tiba ambruk, Kamis (5/12/2019) kemarin. Tak ayal hal itu membuat pasien yang berada di ruangan tersebut terkejut dan langsung diungsikan ke ruang lainnya.

Padahal plafon tersebut baru selesai dikerjakan pada pekan lalu. Namun entah apa penyebabnya plafon tersebut tiba-tiba ambruk alias roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

“Tadi ada kucing lewat di atas plafon, maka roboh, ini sedang kami perbaiki,” ujar salah satu tukang yang meminta namanya di inisialkan saja.

Pria berinisial TR itu mengatakan plafon tersebut sudah selesai pada pekan lalu, namun akibat kejadian ini pihaknya harus memperbaiki kembali. “Tidak banyak bang,” ujarnya.

Namun keterangan berbeda di sampaikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Kota Dumai, Yusrizal mengatakan ambruknya plafon di salah satu ruangan IRNA C Rawat Anak akibat ruang tersebut belum selesai di kerjakan. “Bukan karena kucing, tapi belum selesai di kerjakan,” tuturnya.

Ia mengakui ruangan tersebut memang sudah di gunakan, namun karena kesalahannya dari anggota di bagian IRNA C Rawat anak yang tidak mengetahui ruang itu belum selesai di kerjakan. “Harusnya memang belum di gunakan, tapi karena mereka tidak tahu, mereka menempatkan pasien di ruang tersebut,” ujarnya.

Namun keterangan, Kabag TU RSUD Kota Dumai ini memang cukup mencurigakan, pasalnya pada Jumat (28/11) pekan lalu, Walikota Dumai Zulkifli As datang ke ruang yang sama untuk menjenguk pasien DBD. Saat itu ruang tersebut tampak sudah selesai di kerjakan bahkan beberapa pasien sedang di rawat di ruang tersebut.

Kabid Keperawatan RSUD Dumai, ‎Irfan mengungkapkan, pihak RSUD pada November ini memang banyak mendapatkan pasien kasus DBD, ada sebanyak 239 Kasus.

Ia menambahkan, dengan tingginya angka DBD yang harus Dirawat di RSUD, pihaknya juga harus menyedikan kamar tambahan dengan menggunakan kamar perawat untuk sementara, pasalnya kapasitas rawat inap anak hanya berkapasitas 32 pasien. “Itu kamar tambahan untuk pasien’ DBD,” tutupnya.(ifw)