INFOWARTA.COM, Dumai,— Setelah aksi unjuk rasa yang digelar oleh Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (FAPTEKAL) dan warga tempatan di depan PT. Agro Murni, perusahaan akhirnya setuju untuk mengadakan mediasi. Demonstrasi yang berlangsung dengan damai tersebut menuntut perusahaan agar menghormati perjanjian dan hak-hak tenaga kerja lokal.
Aksi unjuk rasa ini bermula dari pengaduan mengenai hilangnya pekerjaan 10 security di PT. Agro Murni akibat pergantian Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang baru. FAPTEKAL dan warga setempat menolak tindakan ini karena pergantian BUJP seharusnya tidak menggantikan pekerja di BUJP yang lama. Mereka menilai tindakan tersebut melanggar PP 35 2021 yang mengatur keberlangsungan pekerja dan hak kompensasi terhadap pekerja PKWT.
Ismunandar, Ketua FAPTEKAL Dumai, menjelaskan, “Harus diketahui bahwa ada beberapa pengaduan dari pemuda-pemudi Kelurahan Tanjung Penyembal tentang komitmen perusahaan untuk menerima 50 persen dari perekrutan tenaga kerja yang sudah dituangkan dalam perjanjian di Kantor Lurah Tanjung Penyembal beberapa waktu lalu. Komitmen ini tidak terlaksana dengan baik.”
Ismunandar menambahkan, “Kami dari FAPTEKAL Dumai melakukan aksi penyampaian pendapat di muka umum ini untuk menegaskan agar PT. Agro Murni mentaati undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku dan tetap komitmen untuk merekrut tenaga kerja tempatan.”
Selama aksi berlangsung, tidak ada satu pun manajemen dari PT. Agro Murni yang menemui para pengunjuk rasa. Hanya beberapa personel polisi yang berjaga untuk mengamankan jalannya aksi. Saat ditanya mengenai ketidakhadiran manajemen, pihak keamanan perusahaan menyatakan bahwa manajemen sedang melakukan rapat.
Namun, hasil dari aksi ini membawa perkembangan positif. Pihak perusahaan bersedia mengundang FAPTEKAL dan beberapa perwakilan untuk duduk bersama dengan pimpinan perusahaan yang bisa mengambil keputusan pada hari Kamis, 06 Juni 2024 pukul 09:00 WIB. Tempat pertemuan masih dalam koordinasi.
“Saya selaku penanggung jawab aksi menginstruksikan kepada peserta aksi agar siaga satu di titik kumpul aksi di Jalan PU Lama Lubuk Gaung. Jika pihak yang hadir nanti tidak bisa mengambil keputusan atau tidak mau mengembalikan hak bekerja para security dan anak tempatan di PT. Agro Murni, maka kami akan kembali melakukan aksi di hari itu juga dengan memasang tenda di MAIN GATE PT. Agro Murni,” tegas Ismunandar.
Mediasi ini diharapkan menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi tenaga kerja lokal dan memastikan PT. Agro Murni memenuhi komitmen serta perjanjian yang telah disepakati. Hingga berita ini diturunkan, masyarakat tempatan berharap agar perusahaan menunjukkan itikad baik dan segera memberikan solusi yang adil bagi semua pihak. (RFC)