Ruas Jalan Sumbar-Riau Retak, Arus Lalulintas Buka-Tutup

oleh -
Kondisi Jalan Lintas Riau-Sumbar yang retak akibat tanah bergerak di Jorong Simpangtiga, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Jumat (21/12/2019). Foto Rpg

Infowarta.com, LIMAPULUHKOTA – Sekitar 680 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Limapuluh Kota, masih terisolasi akibat longsor yang kembali melanda daerah tersebut, sepanjang Kamis malam (19/12) hingga Jumat siang (20/12). Sedangkan, 105 KK lainnya, sampai Sabtu dini hari tadi (21/12), kembali diungsikan akibat banjir.

Sementara itu, Jalan Sumbar-Riau yang membelah wilayah Limapuluh Kota, dilaporkan bertambah retak akibat tanah bergerak, hingga membuat arus lalu-lintas terpaksa buka-tutup.

Kepala Pelaksa BPBD BPBD Limapuluh Kota Joni Amir menyebutkan, 680 KK yang terisolasi akibat longsor, merupakan warga Nagari Kotolamo, Kecamatan Kapur IX, dan Jorong Lakuang, Nagari Simpangsugiran, Kecamatan Guguak. “Warga Nagari Kotolamo dan warga Jorong Lakuang, Nagari Simpangsugiran, terisolasi akibat jalan ke kampung mereka, ditimbun belasan titik material longsor,” kata Joni Amir.

Mantan Kabag Humas ini menyebut, BPBD Limapuluh Kota sejak Jumat siang (20/12), sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU), untuk membuka akses jalan ke Nagari Kotolamo dan Jorong Lakuang, Nagari Simpangsugiran. “Untuk ke Kotolamo, Dinas PU menyebut, sudah ada alat berat yang stand-by di sana. Namun, Jumat siang, alat belum bisa beroperasional karena operator tidak di tempat. Tapi, sore tadi (kemarin-red), sudah ada di lokasi,” kata Joni.

Sedangkan untuk jalan ke Jorong Lakuang, Nagari Simpangsugiran, BPBD berkoordinasi dengan Dinas PU, sudah sempat mengirim satu alat berat milik Dinas Perikanan ke lokasi longsor di jorong tesebut. Akan tetapi, sebelum berangkat, alat berat Dinas Perikanan ini rusak. Sementara, satu alat berat lainnya milik Dinas PUPR, pada saat bersaman, sedang membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan penghubung Jorong Sialang, Nagari Tungkar, Situjuah Limo Nagari, dengan Sumbatak, Situmbuak, Tanahdatar.

Ruas jalan penghubung Jorong Sialang, Tungkar, Situjuah Limo Nagari, Limapuluh Kota, dengan Sumbatak, Situmbuak, Tanahdatar itu sendiri pada Jumat sore (20/12), sudah dapat dilalui kendaraan. Berkat gotong-royong yang dipimpin Kapolres Payakumbuh bersama ratusan anggota Polri, Damkar, dan masyarakat. “Sehingga, alat berat Dinas PU yang dikirim ke Jorong Sialang, Nagari Tungkar, malam ini (tadi malam) sudah digeser Dinas PU ke Jorong Lakuang, Simpangsugiran,” kata Joni Amir.

Untuk kebutuhan logistik warga yang terisolasi akibat longsor di Nagari Kotolamo dan Nagari Simpangsugiran, Manajer Pusdalops PB BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol memastikan, sudah mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) dan memasok kebutuhan “Bahkan, tidak hanya untuk Kotolamo dan Simpangsugiran, kita juga sudah pasok logistik untuk warga nagari lainnya yang terdampak banjir, baik yang diungsikan ataupun yang tak diungsikan,” ujarnya.

105 KK Diungsikan

Sementara itu, 105 KK yang dikembali diungsikan akibat banjir di Kabupaten Limapuluh Kota, terdapat di Jorong Subarang, Nagari Taram, Kecamatan Harau. Serta tiga jorong bertetangga di Kecamatan Lareh Sago Halaban. Yakni, Jorong Kubangrasau, Nagari Balaipanjang. Kemudian, Jorong Padangbalimbiang, Nagari Bukiksikumpa, dan Jorong Subarangaia, Nagari Batupayuang.

Wali Nagari Taram Defrianto Ifkar kepada Padang Ekspres menyebutkan, ada sekitar 60 KK di Jorong Subarang yang diungsikan akibat kembali melupanya Batang Sinama. “Warga kami diungsikan ke tenda BNPB yang sudah didirikan BPBD dan masyarakat. Untuk kebutuhan logistik malam ini (tadi malam-red), masih aman. Besok (hari ini-red), kami akan bikin dapur umur,” kata Defrianto Ifkar.

Manajer Pusdalops PB-BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol membenarkan data pengungsi banjir di Jorong Subarang, Nagari Taram, yang disampaikan wali nagari tersebut. “Dari pemetaan kita dan dari banjir pekan lalu yang terjadi, memang ada sekitar 69 KK di Jorong Subarang, Nagari Taram itu yang terdampak banjir,” kata Rahmadinol.

Sedangkan pada tiga jorong di Kecamatan Lareh Sago Halaban, ada sekitar 45 KK atau 147 jiwa warga yang diungsikan akibat banjir. “Warga kembali diungsikan ke posko yang sebelumnya sudah dirikan Dinas Sosial dan BPBD. Selain itu, juga ada yang diungsikan ke mushalla,” kata Camat Lareh Sago Halaban Efly Zein.

8 Kecamatan Terdampak

Disisi lain, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi dan Wakil Bupati Ferizal Ridwan, sepanjang Jumat (20/12), juga terpantau mengunjungi sejumlah lokasi banjir dan longsor di daerah mereka. Menurut Irfendi Arbi dan Ferizal Ridwan, banjir dan longsor kali ini, berdampak pada 12 nagari di 8 kecamatan. Mulai dari Nagari Kotoalam di Pangkalan, hingga ke Nagari Kotolamo di Kapur IX.

Kemudian, Nagari Tungkar di Situjuah dan Nagari Simpangsugiran di Kecamatan Guguak. Selanjutnya, Nagari Suayan dan Nagari Sariaklaweh di Kecamatan Akabiluru. Berikutnya, Nagari Balaipanjang, Nagari Bukiksikumpa, dan Nagari Batupayuang di Kecamatan Lareh Sago Halaban. Selanjutnya, Nagari Piobang di Kecamatan Payakumbuh. Kemudian, Nagari Sarilamak dan Nagari Taram di Kecamatan Harau.

Selain membuat 680 KK terisolasi dan 105 KK sudah mengungsi, banjir dan longsor di Limapuluh Kota juga membuat sekitaran 100-an keluarga lainnya mengalami dampak hebat, namun tidak mengungsi. Seperti di Jorong Tareh, Nagari Balaipanjang, Lareh Sago Halaban. Kemudian di Jorong Purwajaya, Jorong Sarilamak, Jorong Aiaputiah, Jorong Buluhkasok, dan Jorong Ketinggian yang semuanya berada di Nagari Sarilamak.

Hingga Jumat pukul 23.30 WIB, Pemkab Limapuluh Kota masih menggelar rapat di Posko Induk Penanganan Bencana yang dibuat di eks kantor bupati, Jalan Soedirman-Payakumbuh. “Kami masih rapat, untuk mengkaji, apakah akan kembali menetapkan status tanggap darurat bencana alam atau tidak. Namun, dibandingkan pekan lalu, bencana yang kini, memang lebih banyak dampaknya terhadap warga,” kata Kalaksa BPBD Limapuluh Kota, Joni Amir.

Sementara itu, Humas Polres Limapuluh Kota Brigadir Ababil melaporkan, ruas jalan Negara Sumbar-Riau kembali longsor di Kilometer 156, tepatnya di Jorong Simpang Tigo, Nagari Kotoalam, Kecamatan Pangkalan. Akibat longsor tersebut, separoh badan setinggi kurang lebih satu meter. Sedangkan panjang material longsor 20 meter. Sehingga mengganggu arus lalu lintas Sumbar riau.

“Langkah yang diambil Polres Limapuluh Kota untuk ini adalah bekerjasama dengan masyarakat membuang material longsor dari badan jalan. Kemudian, berkoordinasi dengan Dinas PU atau Balai Jalan Nasional, untuk memdatangkan alat berat ke lokasi longsor, supaya arus lalu lintas Sumbar Riau kembali normal. Untuk sementara waktu arus lalu lintas kami laksanakan buka-tutup. Situasi aman,” kata Brigadir Ababil. (atn)

Sumber: Padang Ekspres