Terbesar di Kota Dumai, Masjid Islamic Center Al- Muslimin Jadi Icon Dumai

oleh -

INFOWARTA, DUMAI- Warga Dumai kini tidak harus pergi ke luar Kota untuk melihat Masjid megah atau mengunjungi wisata religi sampai harus mengeluarkan biaya lebih, bahkan harus menunggu berdirinya Dumai Islamic Center (DIC), karena Dumai kini telah memiliki Masjid Islamic Center sendiri yang tak kalah dengan Masjid Islamic Center di daerah lain.

Masjid Al-Muslimin menjadi Masjid yang terbesar dan termegah di kota Dumai, karena memiliki sarana yang serba modern dengan dilengkapi dengan eskalator sebagai sarana naik turun lantai menuju lantai dua dan menjadi satu-satunya Masjid di kota Dumai yang memiliki fasilitas seperti di Mall, selain itu Masjid ini juga di lengkapi pendingin ruangan dengan kapasitas besar yang nantinya akan membuat nyaman para jamaah yang beribadah di Masjid ini.

Masjid yang memiliki arsitektur yang mirip dengan masjid Nabawi ini di bangun di areal seluas 2,8 ha berdiri di jalan Sudirman tepat berada di komplek Al- Muslimin, Masjid megah ini mampu menampung sekitar 1000 jamaah, juga dilengkapi dengan sarana pendidikan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA IT, perpustakaan, ruangan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah dan juga dilengkapi Muslimin Mart (Supermarket).

Tepat pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu, (8/10/2022), Masjid Islamic Center Al Muslimin ini diresmikan pemakaiannya oleh Ketua Umum Yayasan Al-Muslimin Sunaryo yang juga merupakan salah satu anggota DPRD Provinsi Riau dari Partai Amanat Nasional di dampingi anggota DPR RI juga dari Partai Amanat Nasional (PAN) asal Riau, H. Jon Erizal, S.E. M.B.A., disaksikan juga oleh Sekretaris Daerah Kota Dumai Indra Gunawan, S.Sos., M.Si.

Menurut Ketua Umum Yayasan Al-Muslimin, dr. H. Sunaryo, Pembangunan Masjid Islamic Center ini sengaja tidak di hebohkan pembangunannya, “Kita tidak ingin sesumbar dulu, kita maunya ada bukti dahulu baru kita berani berbicara, setelah berdiri masjidnya baru kita ajak masyarakat ikut meramaikan dan memakmurkan Masjid ini”, ungkap H. Sunaryo.

Sunaryo juga menjelaskan, bahwa proses pembangunan Masjid ini juga tidak ada merobohkan sarana apa pun, bahkan sampai merobohkan Masjid lainnya, ” Masjid ini murni dibangun diatas tanah seluas 2,8 ha lebih, tanpa merusak bangunan apapun apalagi sampai meubuhkan Masjid lainnya”. Imbuhnya

Pembangunan Mesjid Muslimin Islamic Center (MIC) ini menelan anggaran biaya mencapai Rp 15 Milyar, semua anggaran tidak dibebankan ke APBD, murni dari bantuan donasi masyarakat Dumai dan bantuan CSR BANK BSI melalui usulan dr. H. Sunaryo dan Dr. Jon Erizal.

Lebih lanjut ia juga menghimbau kepada masyarakat bahwa Mesjid Muslimin Islamic Center ( MIC ) merupakan replika dari Masjid Nabawi, “jika ingin melihat mesjid Nabawi pergi lah ke Jalan Sudiman  maka kita akan melihat duplikatnya, tidak perlu jauh jauh ke Madinah lagi ” ungkap dr.Sunaryo.

Kedepan iya juga berencana akan membuat menara asmaul husna yang tingginya mencapai 99 meter, ” Masih ada cita- cita saya dan Dr. H. Jon Erizal yang belum terwujud yaitu membangun menara Asmaul Husna sebagai icon Dumai Juga, saya mohon do’a dan restunya dari masyarakat semoga keinginan kami dikabulkan Allah SWT”. tutupnya.

Ditempat yang sama Dr. H. Jhon Erizal.SE.,MBA., Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional ( PAN ) mengapresiasi pembangunan Masjid Islamic Center Al Muslimin yang digagas oleh dr. H. Sunaryo, “Saya bangga dengan pak Sunaryo , karena beliau selalu mempunyai program program untuk kepentingan masyarakat”. Ujar Jon Erizal.

Jon Erizal berpesan agar masjid tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi icon wisata religi kota Dumai sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar Masjid Islamic Center Al Muslimin, Masjid tersebut juga bisa menjadi majelis ilmu untuk peningkatan sumber daya masyarakat umat Islam.

“InsyaAllah masjid ini akan dapat memancarkan cahaya Islam, menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan serta persaudaraan dan kerukunan umat. Mari kita bersama-sama memakmurkan masjid ini menjadikannya sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan kajian ilmu Islam,” harap Jon Erizal.