Tercatat Setiap Tahun Karhutla Terjadi

oleh -
Ilustrasi Foto Karhutla

Infowarta.com, DUMAI – Peristiwa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tercatat hampir terjadi setiap tahun. Bahkan dalam setahun bisa terjadi beberapa kali. Karhutla ternyata juga terjadi di kota Dumai.

Kepala pelaksana (Kelaksa), Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Kota Dumai, H. Afrilagan, mengungkapkan ‎selama 2019 sekitar 342 hektare luas hutan dan lahan (Hutla), yang terbakar akibat Karhutla.

Dirinya mengaku, memang Karhutla Terjadi hampir setiap tahun, hingga membakar sekitar 342 hektare Hutla, di Kota Dumai, tentunya ini menjadi hal yang serius bagi semua element baik masyarakat maupun pemerintah dan pengusaha sekalipun, agar Karhutla tidak terjadi setiap tahunya.

“Kita akan melakukan Konsolidasi dan evaluasi dengan intansi terkait baik dari cara‎ pencegahan maupun penanganan,” katanya, Kamis (3/10).

Ia menambahakan, nantinya dari evaluasi yang dilakukan tentunya akan ada point-point yang bisa dijadikan pembelajaran baik dari segi pencegahan maupun penanggulangannya.

Afrilagan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim satgas Darat Karhutla dan pihak lainya, yang sudah berjibaku selama hampir 1 tahun ‎baik dalam mencegah maupun menanggulangi karhutla yang ada di Kota Dumai.

“Alhamdulillah saat ini tidak ada titik api di Dumai dan kabut asap juga sudah menghilang, ‎semoga tidak ada lagi karhutla dan kabut asap di kota Dumai,” imbuhnya.

Saat ditanya apakah ada alat yang rusak selama 2019 dalam upaya pemadaman Karhutla, Afrilagan mengaku, semala 2019 ini, ada 5 dari 10 mesin pompa air milik BPBD yang mengalami kerusakan karena over penggunaan, saat melakukan pemadaman Karhutla.

Diakuinya, untuk 2019 ini, pihaknya melakukan pengadaan mesin pompa air sebanyak 18 unit, dan sudah proses lelang, dan di 2020 pihaknya ajukan 15 unit lagi.

“Ya kita melihat mesin pompa air ini sangat penting untuk proses pemadaman karhutla, untuk itulah kita akan menambah lagi mesin pompa air,” imbuhnya.

Meski titik api dan musim kemarau sudah mulai berlalu, Afrilagan mengingatkan kepada masyarakat maupun pihak kelurahaan dan kecamatan untuk tetap waspada, pasalnya jika musim penghujan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir.

“Kita minta camat dan lurah serta masyarakat, untuk melakukan gotong royong membersihkan gorong-goronga yang banyak sampah dan mengalami pendangkalan, sehingga ketika hujan datang drainase dapat menampung air hujan,” pungkasnya.(iwc)