Ekspedisi Rupiah Berdaulat Bank Indonesia dan TNI AL Membuka Akses ke Pulau-Pulau Terluar

oleh -

INFOWARTA.COM, DUMAI- Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut (AL) telah berhasil membuka akses ke pulau-pulau terluar Indonesia melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan uang rupiah yang cukup bagi masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).

Dalam kerjasama yang telah disepakati melalui nota kesepahaman dan perjanjian, Bank Indonesia bertugas untuk mendistribusikan, mengamankan, dan mengawal uang rupiah dari kantor-kantor Bank Indonesia ke lokasi-lokasi yang ditentukan di wilayah 3T. Sementara TNI Angkatan Laut berperan penting dalam menjaga keamanan dan membantu pengawalan uang tersebut, terutama di daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan TNI AL dalam rangka menjaga kedaulatan negara dan memastikan ketersediaan uang yang layak di seluruh wilayah Indonesia. Dalam ekspedisi terbaru ini, pulau-pulau seperti Rupat, Bengkalis, Padang, Tebing Tinggi, dan Ransang menjadi fokus distribusi uang rupiah.

Muhammad Nur, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, menjelaskan bahwa tugas Bank Indonesia sebagai otoritas dalam sistem pembayaran adalah memastikan kelancaran distribusi uang rupiah. Namun, mengingat keterbatasan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, kolaborasi dengan TNI Angkatan Laut menjadi solusi efektif untuk mencapai daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

“Selain pendistribusian uang, kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat juga mencakup edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya merawat dan menghargai uang rupiah. Dalam hal ini, Bank Indonesia dan TNI AL berharap bahwa melalui ekspedisi ini, kesadaran dan rasa nasionalisme masyarakat terhadap mata uang Indonesia semakin meningkat.” Pungkas Muhamad Nur

Ariantyo Condrowibowo, Asisten Operasi TNI Angkatan Laut, menekankan pentingnya kerjasama ini dalam mendukung pembangunan dan mempertahankan kedaulatan negara.

“Dengan kondisi geografi Indonesia yang luas dan pulau-pulau terluar yang sulit dijangkau, kolaborasi antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut menjadi kunci dalam menjaga stabilitas keuangan negara dan memastikan masyarakat di wilayah 3T memiliki akses yang mudah terhadap uang rupiah yang layak.” Ujar

Melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut membuktikan komitmen mereka untuk menjaga kedaulatan negara dan memperkuat integrasi wilayah Indonesia.

“Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada distribusi uang rupiah, tetapi juga pada pembangunan sosial dan ekonomi di wilayah 3T, sehingga masyarakat di pulau-pulau terluar juga dapat merasakan manfaat dari kemajuan dan kemakmuran negara secara keseluruhan.” Lanjut Ariyantyo

Dengan penunjukan Dumai sebagai tempat keberangkatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat Bank Indonesia berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut, Walikota Dumai H. Paisal SKM. MARS mengajak seluruh masyarakatnya untuk turut berpartisipasi dan mendukung program ini.

“Mari kita bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi lokal dengan menggunakan mata uang rupiah. Saya yakin, partisipasi aktif dari masyarakat Dumai akan menjadikan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini sebagai langkah besar dalam memperkuat cinta kita pada negara Indonesia dan mata uang rupiah.” Tutur H. Paisal.

30 anggota TNI AL dan 15 pegawai Bank Indonesia bergabung dalam sebuah rombongan berangkat menggunakan kapal KRI Beladau 643 menuju ke pulau Rupat sebagai titik awal Ekspedisi karena letaknya berada di sebelah barat Sumatera dan merupakan salah satu pulau terluar Indonesia.

Dalam perjalanannya ke 5 Pulau yang direncanakan, BI dan rombongan TNI AL membawa uang pecahan baru senilai 3,5 Milyar rupiah untuk didistribusikan kepada masyarakat di pulau-pulau 3T, uang ini nantinya akan memudahkan masyarakat terhadap akses layanan keuangan. Selain itu uang pecahan baru ini akan memudahkan transaksi sehari-hari, memperkuat ekonomi lokal, dan mendorong perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah tersebut. (RF)