Tak Butuh Janji, Warga Minta PT Semen Padang di Hentikan

oleh -
Debu Semen Padang dinilai telah mencemari udara dan lingkungan

Infowarta.com, DUMAI – Dampak operasional PT Semen Padang di Kelurahan Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan mengundang kecaman masyarakat. Mereka meminta pemerintah segera menghentikan operasional PT Semen Padang yang dinilai telah meresahkan masyarakat.

Debu yang selama ini mengancam kesehatan penduduk setempat semakin didiamkan semakin menjadi-jadi. Selama ini masyarakat mencoba menerima kondisi itu, namun mereka menuai kritik dan resah.

Sejauh ini banyak yang meminta agar PT Semen Padang dihentikan sampai dengan operasional perusahaan benar-benar terjadi ramah lingkungan.

PT Semen Padang menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini. Parahnya lagi, bertahun-tahun berdiri dan beroperasi, PT Semen Padang tidak pernah menganggarkan biaya kesehatan untuk warga sekitar terkait debu polusi.

Bahkan setelah kini menjadi perhatian sosial di Kota Dumai, mereka baru akan berencana menata fasilitas produksi di Packing Plant Cement Mil Dumai di Kawasan Industri di Sungai Sembilan. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan kepada media setempat, belum lama ini.

Pihak semen padang melontarkan komitmen dalam perbaikan fasilitas produksi yang akan dilakukan pada 2020 untuk mendapatkan pola penanganan yang tepat mengatasi dampak debu dari kegiatan produksi.

“Debu berterbangan dari fasilitas produksi yang dikeluhkan warga sudah kami koordinasikan rencana penanganan, dan tahun ini akan dilakukan perbaikan,” kata Nur Anita kepada wartawan belum lama ini.

Pernyataan itu di sambut Warga Rizal, Ia menilai management semen padang hanya bicara dari belakang meja, bahkan ia meminta agar pimpinan semen padang turun untuk menghirup debu yang mereka hasilkan ke lingkungan.

“Kenapa baru sekarang baru bicara mau memperbaiki fasilitas produksi, selama ini kami merasakan debu polusi setiap hari dari usaha PT Semen Padang yang meraup keuntungan, sudah cukup membuat polusi udara, jangan ancam kesehatan kami dengan bedu, jika sudah mengancam kesehatan manusia lebih baik pabriknya dihentikan saja sampai benar-benar tidak lagi berdebu,” Tuturnya, Senin (13/01/2020).

Ia meminta agar pemerintah segera menghentikan operasional PT Semen Padang hingga benar-benar sudah perbaikan fasilitas produksi seperti yang disampaikan pihak PT Semen Padang.

“Jangan tunggu dilakukan pada 2020 pak, ini masalah kesehatan kami dirugikan, jika pemerintah tidak mampu maka kami juga bisa bertindak, menyampaikan tuntutan dan meminta pihak yang berwajib menuntaskan ke pengadilan.” Tegasnya.

Ali Akbar seorang warga disana juga mengatakan, bahwa dia dan warga lainnya khususnya di RT 04 sudah tak tahan lagi dengan masalah debu ini. Karena setiap hari selama bertahun-tahun yang dihisap hanyalah debu.

“Minta ampun debu dari Semen Padang ini yang berterbangan hingga masuk ke dalam rumah kami,”kata Ali dengan nada kesal.

“Kami warga yang tinggal di RT 04 ini juga minta dengan tegas PT Semen Padang ini untuk menghentikan operasionalnya, sebelum dapat mengatasi permasalahan debu ini,” tambah Ali lagi.

Terpisah, Camat Sungai Sembilan, Tanwir Azhar Efendi mengakui wajar masyarakatnya kesal dengan PT Semen Padang. Karena mereka sudah bertahun-tahun lamanya menderita dengan menghisap debu.

“Saya pikir sangat wajar masyarakat marah, masalahnya niat baik atau kepedulian pihak perusahaan kepada masyarakat memang tidak ada sama sekali, terutama dengan permasalahan debu semen ini,” Ungkap Camat yang akrab disapa Ucok.

“Kami dari pihak kecamatan memang selama ini melihat untuk perusahaan memang untuk lingkungan ini, terutama PT Semen Padang kurang peduli, bahkan dari kasat mata saja, terlihat jelas debu Semen ini berterbangan mencemari udara disekitarnya, tambah Ucok lagi.(Aam)