Pemko Edarkan Surat Himbauan Jumat Bersih Mencegah Tingginya Angka DBD

oleh -
Ilustrasi

Infowarta.com, DUMAI – Tingginya Angka kasus Demam berdarah dengue (DBD), pada November 2019, yang mencapai sekitar 234 kasus, Pemerintah kota (Pemko) Dumai, menggelar rapat Evaluasi‎ DBD di kota Dumai, pada Selasa (3/12/2019).

Pada rapat evaluasi DBD langsung dipimpin oleh Walikota Dumai, Zulkifli As, didampingi Sekda Dumai, Herdi Sulioso, dan para Kadis dan Camat serta lurah se kota Dumai.

Rapat yang dilaksanakan di Media Center pemko Dumai tersebut, Walikota Dumai, Zulkifli As meminta kepada seluruh elemen masyarakat, mulai dari Dinas, camat, lurah hingga masyarakat untuk menggalakan kembali jumat bersih.

“Kita akan segera Edarkan surat himbauan jumat bersih, jadi masyarakat dan pemerintah harus turun kelapangan untuk menggalakan kembali jumat bersih sebagai salah satu langkah untuk mencegah penyakit DBD menyebar,” katanya.

Dengan adanya surat edaran ini, tambahnya angka kasus DBD yang ada di Dumai bisa berkurang, melihat dua bulan kedepan, masih merupakan musim penghujan

Bukan hanya itu saja, Zulkifli juga meminta kepada lurah dan camat, untuk tidak bosan-bosan menghimbau kepada masyarakat agar membersihkan rumahnya dari sampah tempat sarang nyamuk aedes Aygepti.

‎Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjalankan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta memberantas barang-barang yang menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk.

“Pencegahan DBD yang paling efektif adalah dengan menggalakkan 3M ‎yang dimulai dari rumah sendiri, kemudian lingkungan sekitar,” sebutnya.

Dirinya juga instruksikan kepada setiap puskesmas untuk mensosialisasikan dan langsung terjun kelapangan jika ditemukan pasien positif DBD.

“Selain itu, dalam penanganan penyakit ini, kita juga menginstruksikan seluruh Kelurahan untuk menggiatkan kegiatan jumat bersih guna mendorong masyarakat untuk membersihkan lingkungannya, jangan lupa jumat bersih harus digalakkan,” terangnya.

Pada rapat tersebut, Sekretaris Dinkes Syaiful mengungkapkan, terhitung sejak Januari hingga November 2019, tercatat sebanyak 803 pasien terserang penyakit DBD yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.

Dijelaskanya, dari 803 pasien yang terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, tercatat tiga anak di Kota Dumai meninggal dunia akibat DBD.

Lebih lanjut diterangkannya, saat melakukan tinjauan ke lapangan tempat positif DBD, banyak ditemukan sampah-sampah berserakan menjadi sarang nyamuk.

“Memang untuk kesadaran mayarakat akan kebersihan lingkungan dan rumah masih bisa terbilang rendah, untuk itulah kita akan galakan lagi jumat bersih,” pungkasnya.(ifw)