Polda Riau dan LAMR Riau Bergandeng Tangan Sosialisasi Anti-Radikalisme, Intoleransi, dan Terorisme di Dumai

oleh -

INFOWARTA.COM,Dumai,- Polda Riau, melalui Ditintelkam Polda Riau, mengukuhkan kolaborasi strategis dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Dumai dalam sebuah acara silaturahmi dan diskusi yang bertujuan merinci langkah-langkah antisipatif anti-radikalisme, intoleransi, dan terorisme di Kota Dumai.

Kasubdit Kamneg Ditintelkam Polda Riau, AKBP Rudi Anton Samosir, membuka acara sebagai narasumber utama dengan memberikan wawasan mendalam mengenai bahaya paham radikalisme.

“Paham radikalisme dapat menimbulkan intoleransi dan bahkan aksi terorisme. Melalui sosialisasi ini, kita ingin masyarakat lebih memahami dan bersama-sama mencegah potensi tersebut,” ungkap Rudi Anton.

Ketua LAMR Riau, Datuk H Zamhur Eghab, menyambut baik inisiatif Polda Riau dan menekankan peran penting lembaga adat dalam menjaga kondusifitas di Kota Dumai.

“Kegiatan sosialisasi ini menjadi jembatan untuk memperkuat sinergi antara lembaga adat, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” tambah Zamhur.

Sementara itu Walikota Dumai, H Paisal, diwakili oleh Asisten III, Muhammad Syafie, menyoroti momen rawan aksi intoleransi dan terorisme menjelang Pemilu.

“Pemko Dumai terus berupaya agar masyarakat tidak terpengaruh oleh upaya-upaya tersebut,” ungkap Muhammad Syafie.

Berbagai unsur masyarakat turut ambil bagian dalam acara tersebut, seperti Forkompinda Dumai, Kaban Kesbangpol Dumai Eko Wardoyo, Ketua LAM 7 kecamatan se-Kota Dumai, Tim Satgas Wil Prov Riau Densus 88 Antiteror Polri, Ketua Organisasi Paguyuban se-Kota Dumai, serta berbagai organisasi kemasyarakatan. Keberadaan empat Ex narapidana terorisme sebagai narasumber menghadirkan perspektif unik dalam diskusi.

Diskusi yang penuh interaksi ini ditutup dengan momen foto bersama, penyerahan plakat, serta pemberian bingkisan dan makan siang bersama. Semua itu sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Dumai, serta melawan potensi radikalisme, intoleransi, dan terorisme dengan kekuatan bersama. (Rf)