Infowarta.com – Pengamat politik Rocky Gerung mengaku frustasi setelah pernyataanya soal ‘Jokowi tak paham Pancasila’ ramai dan banyak disoal.
“Saya antara bingung dan frustasi sebetulnya. Saya frustasi karena orang tak bisa bedain antara menghina dan mengucapkan kritik,” kata Rocky seperti dilihat Sulsel Ekspres pada Youtube Resonansi TV, Sabtu (14/12/2019). Konten Youtube ini sudah tayang sejak 10 Desember lalu.
Rocky menjelaskan, ada perbedaan antara menghina dan mengkritik. Dirinya saat itu disebut mengkritik bukan menghina Presiden Jokowi secara personal.
“Kalau menghina itu mesti pada pribadi orang, padahal saya ucapkan itu didepan forum publik, dengan argumentasi publik, untuk pejabat publik. Sama sekali tidak ada personal disitu,” katanya.
Hal lain yang disebut membuat dirinya frustasi adalah pelaporan yang ditolak polisi. Pelaporan terhadap dirinya yang dilakukan Henry Yosodiningrat disebut mempermalukan profesi pengacara.
“Itu bikin saya frustasi karena orang yang seharusnya paham hukum berantakan pengetahuannya karena (laporannya) ditolak polisi,” pungkas Rocky.
Diketahui, pernyataan Rocky soal ‘Jokowi tak paham Pancasila’ disampaikan di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One bertajuk “Maju Mundur Izin FPI” yang tayang pada Selasa (3/12/2019) malam lalu.
